Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

89th ACADEMY AWARDS PREDICTION

Persaingan tahun ini tergolong dingin dan tidak terlalu sengit.Tidak seperti tahun lalu,empat film bersaing sekaligus untuk meraih nama Best Picture.Namun bukan berarti Academy Awards tahun ini melempem.Bukan lagi menunjukkan persaingan sengit,namun menghadirkan kejutan luar biasa dan sekaligus membuat historical events dalam Academy Awards.Mulai dari La La Land yang mendapat total empat belas nominasi(Slay!)memecahkan rekor sebagai film musikal yang paling honorable sepanjang sejarah sekaligus rekor Titanic yang meraih tiga belas nominasi,hingga Meryl Streep yang menorehkan rekor juga dengan mencapai angka ke-duapuluh kalinya ia dinominasikan di ajang Academy Awards.Tak hanya itu,banyak isu rasisme terhadap kulit hitam mewarnai seperti gerakan berupa #OscarSoWhite.Entah mengapa saya tidak terlalu paham dengan masalah tersebut(mungkin karena kehadiran Hidden Figure,Fences dan Moonlight di tengah kehadiran Trump). Itulah sedikit mengenai apa yang terjadi pada Academy Award tahun ini,

MOONLIGHT (2016)

Moonlight banyak dibilang berperan sebagai film yang "penting" pada oscar race pada tahun ini karena tema yang diangkat bukanlah sajian yang mudah dicerna banyak penonton umum.Sebagai contoh tahun lalu Spotlight yang menyandang Best Picture adalah film yang juga mengangkat isu tentang hal yang mungkin tidak banyak diperhatikan orang.Moonlight-pun mengemban tugas yang sama.Di adaptasi dari sebuah Stage Play berjudul In Moonlight,Black Boys Looks Blue ,Barry Jenkins menunjukkan gabungan isu diskriminasi eksistensi kaum kulit hitam,kemiskinan,dan LGBT . Bertutur perihal coming-of-age seorang anak bernama Chiron(Alex Hibbert) bersama ibunya Paula(Naomie Harris), Moonlight dibagi menjadi tiga babak yakni Chiron waktu kecil (Little),Chiron remaja(Chiron),dan Chiron dewasa(Black).Sejak kecil Chiron hidup tanpa ayah dan ibunya yang seorang drug addict yang cenderung abusive padanya.Hingga ia bertemu dengan seorang drug dealer bernama Juan(Mahershala Ali) yang

MANCHESTER BY THE SEA (2016)

Gloomy and Ridiculous ,begitulah saya mendeskripsikan film ini secara keseluruhan. Ketika melihat posternya,saya mengira film ini bercerita tentang drama-romance. Ketika melihat trailernya,saya mengira film ini bercerita tentang drama-comedy.Well ,saya tidak sepenuhnya salah dengan tone komedi.Tetapi Manchester by The Sea adalah film drama yang sungguh tidak bermain drama . At first,Manchester by The Sea is so unpredictable for me. Lee Chandler(Casey Affleck),seorang duda yang bekerja sebagai tukang untuk mengurus empat bangunan apartemen(mulai dari membersihkan,mengecat,memperbaiki)dikenal tidak ramah dan cenderung  sebagai orang yang menyebalkan bahkan mengucapkan sumpah serapah terhadap pelangganya sendiri.Dia tinggal sendiri dengan gaji minimum dengan kerja maksimum.Suatu ketika Joe Chandler(Kyle Chandler) kakak Lee meninggal dan meninggalkan seorang putra satu-satunya Patrick Chandler,Joe menginginkan Lee agar menjadi pengasuh Patrick di surat wasiat tanpa sepen

FENCES (2016)

Fences dan Moonligh t adalah beberapa contoh film adaptasi terbaik tahun 2016.Mengadaptasi dari drama teater karya August Wilson yang juga berpartisipasi menjadi screenwriter pada film ini.Menceritakan seorang pria bernama Troy Maxson yang memiliki hidup penuh liku-liku.Yang dulunya ia pemain Baseball,sekarang ia hanya seorang pekerja Sanitasi di Pittsburgh .Ia tinggal bersama istrinya Rose(Viola Davis) selama delapan belas tahun.Bersama kakaknya Gabriel Maxson(Mykelty Williamson) yang harus mengalami disabilitias akibat Perang Dunia kedua.Lalu putranya Cory(Jovan Adepo) yang berumur tujuh belas memiliki impian yang sama menjadi seorang pemain Baseball.Tentu hal tesebut menimbulkan konflik dengan ayahnya yang dulu juga pemain Baseball namun dipecat akibat diskriminasi kulit hitam waktu itu.Terlihat penuh masalah namun tidak hanya itu,banyak konflik demi konflik menghantui kehidupan-nya.Troy menyebutnya sebagai The Grim Reaper. Ya begitulah,sejatinya Fences juga dimaksudkan

RESIDENT EVIL : THE FINAL CHAPTER (2017)

Here it comes!! the most anticipated guilty pleasure of mine .Setelah jeda cukup lama dari Retribution ,saya menganggap bahwa mungkin Paul W.S. Anderson lelah mendapat cacian atau memang ia kehabisan ide dan dana tetapi saya salah,ternyata Paul W.S. Anderson masih setia mengakhiri franchise ini bersama istrinya Milla Jovovich alih-alih meninggalkanya hingga terbengkalai(tengok Percy Jackson franchise )Memang franchise Resident Evil sangatlah buruk dan semakin kesini malah semakin buruk,tetapi jujur saja saya cukup menikmati Resident Evil sebagai popcorn movie,apalagi kebetulan saya termasuk fans video gamenya,kemudian lagi kebanyakan saya menonton seri sebelumnya film ini waktu saya masih kecil so apalagi yang di inginkan anak-anak waktu itu selain game yang mereka mainkan bisa disaksikan di layar lebar?Jadi,seburuk apapun filmnya saya akhirnya tetap memutuskan untuk tidak melewatkan this so-called "last chapter" movie of RE Franchise. Jangan harap melihat perte

ARRIVAL (2016)

Are we alone in this universe? Pertanyaan tersebut sudah sangat merajarela dalam film yang mengangkat tema sci-fi terutama di space travel atau first contact .Arrival termasuk dalam golongan first contact dimana sebuah keadaan umat manusia di bumi mengalami komunikasi pertama dengan makhluk lain di luar bumi.Denis Villeneuve mengambil langkah dengan mengadaptasi sebuah cerita pendek dan mengangkatnya ke layar lebar,mengusung lagi tema first contact yang sudah cukup lama ditinggalkan akibat ketertarikan lebih dari pasar akan space-adventure macam Star Trek,Star Wars ,atau Prometheus dari franchise Alien sekalipun ketimbang first contact yang dibilang cukup membosankan karena masih mengambil lingkup bumi sebagai latar sejak Independence Day dan War of The World .Dengan judul-judul familiar di atas,apakah Arrival salah satu dari mereka?maka saya jawab Tidak.Bagaimana dengan Gravity,Interstellar dan The Martian ?Maka jawabanya:Nope. Seorang penerjemah handal bernama Louise(Amy Ada

BIG (1988)

Sejak dulu saya menyukai drama yang digabungkan dengan fantasi,hal itu setara dengan kesenangan saya terhadap film bertema dark fantasy.Drama terutama percintaan memang sudah sangat merajarela,karena itu diperlukan sesuatu yang baru untuk diselipkan di dalam percintaan tersebut agar tidak terjadi kebosanan.Salah satu-nya adalah Big.Diperankan oleh Tom Hanks dan Elizabeth Perkins,film ini sukses menyumbang nama di ajang penghargaan Oscar tahun 1989 dalam kategori Best Picture dan Best Actor ,meski hanya nominasi tentu hal tersebut adalah loncatan besar bagi seorang Tom Hanks waktu itu. Mengisahkan seorang remaja berumur tiga-belas tahun bernama Josh Baskin (David Moscow) dii tengah masa-masa perkembanganya ia pun merasa ketinggalan oleh teman-temanya,dan puncaknya adalah ketika dia harus membawa malu di depan gadis yang ia sukai karena tidak cukup "besar" untuk menaiki sebuah wahana di taman hiburan,hal tersebut diperparah bawha salah seorang teman seumuranya member

LA LA LAND (2016)

Film Drama Musikal?bagi saya seorang penggila film dan musik,hal tersebut menjadi sebuah hadiah tersendiri.Apa yang lebih menyenangkan ketika dua hal favorit anda di gabungkan dan menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa?Mungkin banyak dari anda yang biasa saja menanggapi film film musikal bahkan cenderung tidak suka.Entah karena memang tidak suka jenis musik tertentu yang,atau hingar-bingar yang kelihatan bodoh?semua tergantung orang tersebut.Saya sebagai penikmat musik dan film mendapati bahwa drama musikal hampir tak pernah tersentuh lagi,bahkan dalam beberapa tahun belakangan tidak ada satupun drama musikal yang benar-benar bagus atau setidaknya dikenal,belum lagi sebuah film live-action ,bukan animasi Disney. Pitch Perfect ataupun Glee tidak masuk dalam hitungan yang saya maksud,karena mereka megusung tema pop dan lagu-lagu modern,yang saya maksud disini adalah drama musikal dengan musik klasik.Lalu Les Misèrables tidaklah sebuah film musikal yang buruk,hanya saja tidak